Indonesia merupakan negara yang
mempunyai berbagai macam jenis makanan yang tersebar di setiap daerahnya.
Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri-ciri khas makanan yang berbeda-beda.
Makanan khas setiap daerah dapat mencerminkan sejarah daerah tersebut terutama
pada makanan tradisional. Namun, beberapa makanan khas daerah Indonesia
merupakan pengaruh dari bangsa lain. Pengaruh tersebut akibat dari masuknya
bangsa lain ke Indonesia.
Pengaruh bangsa lain terhadap makanan di
Indonesia sangat erat. Sejarah mencatat bahwa sejak zaman kerajaan banyak bangsa
lain yang datang ke Indonesia. Rijsttafel merupakan perpaduan budaya makanan
pribumi dan Eropa sebagaimana tampak dalam pelayanan dan tata cara makanan serta
jenis hidangannya. Pengaruh Eropa terhadap kuliner Indonesia memang tampak
jelas, namun sebenarnya lingkungan alam dan budaya pribumi juga mempengaruhi
dunia kuliner Eropa. Sehingga beberapa masakan daerah Indonesia juga
terpengaruh oleh Rijsttafel karena Indonesia merupakan salah satu negara
jajahan kolonial Eropa.
Belanda merupakan negara yang memiliki
pengaruh besar terhadap makanan Indonesia, khususnya jawa. Hal ini di sebabkan
pada masa penjajahan Belanda pertama kali membangun daerah kekuasaannya di
Jawa. Pada akhir kekuasaan VOC, banyak bangsa Belanda yang tinggal, menetap dan
menikah dengan masyarakat Indonesia. Akibat dari menetapnya bangsa belanda
membuat pengaruh terhadap makanan di Jawa. Sup sohun belanda, Sup kacang polong
belanda, dan Bistik djawa merupakan contoh pengaruh bangsa belanda terhadap
makanan di Indonesia.
Pengaruh bangsa lain juga dapat berdampak
negatif bagi makanan di Indonesia seperti Junk Food. Makanan junk food adalah makanan yang memiliki
sedikit kandungan gizi, atau makanan yang sebetulnya kandungan nutrisinya cukup
tapi mengandung zat-zat yang tidak sehat kalau dikonsumsi terus-menerus. Munculnya produk makanan “Junk Food” di Indonesia seperti MCDonal’s,
Mie Instan, dan produk asing lainnya berdampak bagi makanan asli Indonesia dan
kesehatan. Akibat dari munculnya produk makanan asing tersebut membuat
masyarakat Indonesia beralih ke makanan Junk Food karena penyediaannya yang
cepat dan praktis. Perkembangan pesat
produk makanan asing di Indonesia membuat produk makanan asli Indonesia
dilupakan. Selain itu, Junk Food juga dapat berdampak pada kesehatan seperti
kolesterol, jantung, stroke, dan lain-lain.
Ciri-ciri makanan golongan junk
food adalah :
·
Mengandung lemak jenuh yang
tinggi,
·
Bergula tinggi,
·
Kandungan nutrisi lainnya
tipis, seperti protein, vitamin dan mineral,
·
Mengandung banyak sodium
(garam-garaman),
·
Mengandung banyak kolesterol,
·
Mengutamakan citarasa.
Kehadiran bangsa asing di Indonesia sangat
berpengaruh pada makanan Indonesia. Pengaruh bangsa lain terhadap makanan di
Indonesia dapat berdampak positif dan negatif. Makanan asli suatu negara/daerah
merupakan suatu identitas negara/daerah tersebut. Sehingga perlu pengawasaan dalam mengatur
pengaruh bangsa asing terhadap makanan asli Indonesia. Dengan begitu
pelestarian akan makanan asli/tradisional Indonesia dapat terjaga, karena
makanan tersebut menjadi identitas setiap daerah di Indonesia.
Daftar Pustaka
Anna, Lusia Kus. 2011. Junk Food, Serba Cepat
tapi Tak Lengkap. http://health.kompas.com/read/2011/02/18/10464266. Diakses
pada 4 Mei 2015
Rahman, Fadly. 2011. Rijsttafel Budaya
Kuliner Indonesia Masa Kolonial 1870-1945. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Indonesia
Susanti,
Anik. 2013. “Akulturasi Budaya Belanda dan Jawa (Kajian Historis pada Kasus
Kuliner Sup dan Bistik Jawa Tahuin 1900 – 1945)”. Avatara Volume 1 No. 3. http://ejournal.unesa.ac.id
/index.php/avatara/article/view/3415. Diakses pada 4 Mei 2015